Laman

Kamis, 02 Oktober 2014

Nakal belum tentu MADESU (masa depan suram)

 

 

saya akan bertanya , Seberapa penting’nya sekolah di mata kalian ? , . , . seberapa berpengaruh’nya seorang anak  yang sekolah dengan anak yang tidak ber sekolah , seberapa perbandingan’nya antara si pintar dan si nakal ? ..  itu memang menjadi pertanya’an besar dalam hidup saya , saya tidak mengatakan bahwa sekolah itu tidak penting , sekolah memang penting , tapi kenapa pada kenyata’an nya kredibilitas anak study dengan anak non study itu tidak selalu menentu , misal’nya walaupun seorang anak yang sukses di sekolah katakan’lah dia selalu mendapat’kan rengking satu berturut turut dalam kelas’nya , bisa di katakan dia memang pintar , berprestasi dan sebagainya dalam kemampuan’nya . tapi kenapa dia juga belum tentu bisa sukses dalam masa depan’nya  atau tidak menjamin seorang anak yang pintar di sekolah akan pintar juga dalam kehidupan’nya nanti . tapi saya juga tidak mengatakan kalau anak pintar itu tidak bisa sukses dalam hidup’nya , itu pun bisa terjadi .

 Lalu Kenapa saya mengatakan demikian ? , memang itu yang pada kenyata’an nya , lalu sebalik’nya kenapa dengan anak yang goblok , nakal , bandel di sekolah , dia juga belum tentu kalau dia tidak bisa sukses dalam masadepan’nya , belum tentu juga kalau dia tidak akan menemukan sebuah keberhasilan di kehidupan’nya . akan tetapi menurut penelitian dan melalui observasi yang saya temukan adalah , kebanyakan kenapa anak yang bandel , begok , nakal dan sebagai’nya itu yang kebanyakan menemukan kesuksesan dan keberhasilan dalam bekerja , dan sebalik’nya anak yang nomer satu di sekolah hanya menjadi pegawai pegawai biasa , hidup’nya pun tidak se sukses apa yang dia dapatkan di sekolah’nya dulu .

 apa yang sebenar’nya terjadi tentang kedua kandidat itu , si pintar dan si nakal ? ,, satu alasan yang saya temui , kenapa si pintar tidak bisa sepintar dia di sekolah , karena yang dia tau hanyalah menghafal , menghafal , dan menghafal , pada dasar’nya kehidupan nyata tidak pernah tertulis dalam buku pelajaran yang dia hafalkan saat dia sekolah dulu , dan anak pintar kebanyakan hanya cenderung berfikir dengan otak kiri’nya dari pada otak kanan mereka , dan hanya bisa mengedepan’kan hal hal yang berbau fakta , logika , dan harus terperinci sebelum’nya . mungkin inilah yang membuat mereka berfikir secara penuh perhitungan , dan yang membuat mereka hanya’lah sebatas pegawai .

  Lalu bagaimana dengan anak – anak  nakal itu , sebelum saya menjelaskan’nya perlu anda ketahui bahwa anak anak nakal itu bukan berarti mereka bodoh , bukan berarti mereka sampah sekolah , tapi mereka itu hanya GOBLOK , lohh bodoh sama goblok apa beda’nya ?,,.. tentu sangat berbeda , kalau bodoh itu tidak mau belajar , tapi kalau goblok itu dia merasa bahwa dia belum pintar , maka dari itu rasa ingin tau’nya sangat tinggi di banding anak pintar , anak pintar tidak mau tau karena dia sudah merasa bahwa dia pintar , padahal bila anda ketahui anak – anak  nakal atau sebangsa’nya itu mereka sebenar’nya belajar , dengan cara melalui otak kanan’nya , otak yang berjalan dengan sensasi , dalam garis besar dia belajar melalui cara mereka sendiri , apa yang dia suka itulah yang menjadi bahan pelajaran mereka . keuntungan mereka adalah tidak akan pernah merasa bahwa mereka belajar , mereka hanya merasa apa yang mereka lakukan itulah pelajaran mereka .

 Menurut saya inilah belajar paling efektif dalam kehidupan , karena belajar tidak hanya berpatok pada buku pelajaran sekolah , karena kehidupan yang sebenar’nya tidak pernah ada di buku matematika , tidak pernah ada di buku penjas , tidak pernah ada di buku sejarah , buku akuntansi dan seterus’nya ,, yang benar kehidupan kita itu ada di dalam otak kita , hanya sebagaimana kita bisa membuat plening kedepan dan komitmen dalam hidup kita . tapi sekali lagi saya tidak mengatakan kalau tidak harus mempelajari buku sekolah , kita harus tetap  mempelajari buku itu , yah setidak’nya untuk bisa mengerjakan soal UN sekolah , hanya perlu secukup’nya saja , yang terpenting adalah bagaimana kita memahami’nya dan bagaiman kita mengaplikasikan’nya , kan hanya itu doang … buat apa harus di hafal . itu hanya membuat beban pikiran kita justru itu yang tidak ada manfaad’nya sama sekali !.

Jujur saya paling tidak setuju dengan metode hafalan yang di terap’kan di berbagai sekolah,  jangan’kan saya , dulu arlisten (tau kan arlisten  ??? ) dulu waktu dia masih sekolah , dia protes kepada guru’nya dia bilang “saya tidak setuju dengan hafalan” dia bilang begitu lalu dia keluar dari sekolah’nya , coba kalau anak sekarang protes seperti itu kepada guru’nya ..?? apa yang terjadi , dia juga keluar dari sekolah (di kluarin maksud’nya) . kenapa harus menghafal ?  .

Lalu ini adalah salah satu contoh paling sederhana yang membuktikan lebih efektif mana antara pemahaman dan penghafalan , coba misalkan kalian cari anak yang mengidolakan clup real Madrid , coba tes dia untuk mengucapkan satu persatu daftar pemain real Madrid dari pertama tim itu berdiri sampai sekarang , apa yang terjadi pasti dia akan hafal daftar pemain tersebut padahal dia tidak pernah merasa bahwa dia menghafalkan’nya , kenapa dia bisa hafal ,? karena dia suka , lalu contoh yang kedua , misal’kan kalian suka dengan sebuah lagu misal’nya , lalu apa yang terjadi pasti kalian hafal bukan dengan lagu tersebut , padahal kalian tidak merasa bahwa kalian menghafal’nya , dan tidak akan pernah merasa terbebani dalam menghafal lagu tersebut , karena apa ? karena kalian suka … coba misal’kan kalau kalian di suruh menghafal UUD 1945 pasal demikian sampai demikian , coba fikir apa yang kalian rasakan ? jadi beban bukan , kenapa ? karena kalian tidak menyukai’nya ,. maka seharus’nya guru guru itu harus bisa membuat murid’nya suka dengan pelajaran’nya  , bukan menghafal pelajaran’nya .

 Dan pada kesimpulan’nya berharap untuk di ubah’nya metode pembelajaran di Indonesia ini , hilangkan budaya mengahafal sekarang juga , karena itu hanya menjadi beban dan tidak ada guna’nya untuk masa depan  ,dan satu lagi , bagi semua’nya jangan pernah memandang sebelah mata tentang anak anak nakal , pada dasar’nya anak itu sedang belajar , karena anak nakal selalu menganggap diri’nya itu bagaikan gelas kosong yang setiap hari’nya siap untuk di isi ilmu yang dia suka . hanya itu tidak lebih .

 

boleh kalian melihat dan memandang kalau anak nakal itu akan madesu lah apa lah , nggak berguna lah dan segala macem , melihat anak yang kerjaan’nya tidur mululu di sekolah , kalian beranggapan kalau mereka pasti tidak mempunyai niat bersekolah , kalian salah besar , lalu alasan’nya kenapa mereka lebih memilih untuk tidur,? karena mereka hanya mencerna kembali daya pikir’nya atau bisa di katakana di charge lah agar kembali full , karena mereka berfikir kalau hanya terlalu banyak teori juga tidak akan berguna, lebih baik mereka tidur sejenak dari pada mendengar’kan teori yang belum tentu kompleks , dan asal kalian tau di dalam tidur lelap’nya mereka sedang merancang sesuatu hal yang besar untuk sebuah praktek  tanpa mengunakan  teori yang berlebihan .

  HIDUP GOBLOKKKKK ………….. HIDUP GOBLOK ……. ,,, KARENA GOBLOK PANGKAL KEBERHASILAN !!!!

NILAI BAGUS DI SEKOLAH TIDAK MENENTUKAN MASA DEPAN ANAK !

 

 

Tidak ada komentar: